Gerobak Sayur Multiguna Raih Juara Nasional


Alat peraga pendidikan yang bertujuan agar anak didik dapat dengan mudah menyerap ilmu yang disampaikan terus diinovasi. Salah satunya yang dibuat oleh guru TK Al Azhar 14 Semarang. Ia membuat gerobak sayur multiguna. Bagaimana cara kerjanya?

BENTUKNYA hampir sama. Tetapi fungsinya yang berbeda. Gerobak sayur yang biasanya dibuat untuk jualan sayur keliling kampung, oleh Ummu Kholidah Hanum, guru TK Al Azhar Jalan Klentengsari No 01, Pedalangan, Banyumanik diubah menjadi alat pembelajaran untuk anak didiknya.

Ide pembuatan alat peraga itu sangat sederhana, dan dapat meningkatkan kemampuan anak TK di berbagai aspek perkembangan anak. Alat peraga gerobak sayur multiguna mudah dibuat, praktis, dapat digunakan dimana saja, indoor maupun outdoor. ”Tujuan pembuatannya untuk menciptakan alat peraga yang menarik dan menyenangkan, serta dapat merangsang beberapa perkembangan kemampuan anak TK. Sekaligus dapat melatih anak melakukan kegiatan yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari (practicle life),” kata Ummu, Selasa (7/2) siang.

Menurut Ummu, ada lima sisi gerobak yang bisa dimainkan. Dari sisi kognitif, ada mesin bola untuk menghitung. Sisi bahasa untuk menempel gambar sesuai huruf awal. Sisi sensor motorik bisa meraba kasar-halus, mmebuka dan menutup resleting, membuka dan menutup gesper, menuang biji-bijan dan latihan menali sepatu. Dari sisi seni, ada tempat untuk melukis atau bermain warna. Serta sisi musik, untuk bermain alat musik seperti angklung, tamborin.

Memotivasi

”Semoga alat ini bisa memotivasi guru-guru TK se- Indonesia untuk berkreasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah,” harapnya. Karya Ummu pun diikutsertakan dalam Lomba Guru Berani Menginspirasi tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Penerbit Erlangga Jakarta.

Dalam kegiatan yang diikuti 461 guru mulai jenjang TK, SD, SMP hingga SMAitu diambil satu juara per jenjangnya. Untuk jenjang TK, Ummu berhasil memperoleh juara pertama. Konsepnya pun telah ia kirim kepada panitia sejak Oktober 2016, dan pengumuman baru disampaikan pada akhir Januari 2016 lalu.

Ibu satu anak yang tinggal di Perumahan Pudak Payung Sejati itu mengaku, mendapat ide dari tukang sayur yang biasa berkeliling di perumahannya. Ia pun kemudian menuliskan konsepnya untuk menjadi sarana pembelajaran untuk anak didiknya dalam rangka mengenal apa yang ada di sekitar, rumah maupun lingkungan sehari-hari anak. Selamat Ummu. Teruslah menginspirasi… (Muhammad Syukron- 63)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi komentar dengan sopan dan santun